Rabu, 04 November 2009

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

PERTUBUHAN
Dalam pribadi manusia , baik jasmaniah maupun rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan. Dua bagian kondisional manusia itu meliputi : bagian material yang kuantitatif dan bagian pribadi fungsional yang kualitatif. Kenyataan itulah yang melahirkan perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.
Bagian pribadi yang kuantitatif mengalami pertumbuhan sedangkan bagian pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tida ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dan sebagainya. Ini tidak berarti bahwa pertumbuhan itu hanya berlaku pada hal-hal yang bersifat kuantitatif, karena tidak selamanya materiil itu kuantitatif. Materiil dapat terdiri dari bahan-bahan kuantitatif seperti atom, sel kromosom, rambut, molekul, dan lain-lain. Dapat pula materiil terdiri dari bahan-bahan kualitatif seperti kesan, keinginan, ide, gagasan, pengetahuan, nilai, dan lain-lain. Jadi materiil itu dapat terdiri dari kualitas ataupun kuantitas. Kenyataan inilah yang barangkali membuat orang mengalami kesulitan dalam membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu kelengahan orang adalah yang menyebut perumbuhan materiil kualitatif sebagai perkembangan.
Pertumbuhan dinyatakan dalam bentuk perubahan-perubahan yang terjadi pada bagian-bagian materiil, akan tetapi pertumbuhan itu sendiri mempunyai sifat kesatuan dan keumuman, dalam hal ini suatu organisme.
Peristiwa Pertumbuhan Manusia
Manusia terbentuk dari material genetis. Pertumbuah genetis manusia tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan genetis pada hewan, karena keduanya merupakan organism. Setiap organism tumbuh dan dari keadaan sederhana dengan satu sel tunggal menjadi banyak sel dan membentuk organism yang bersusunan sangat kompleks. Pertumbuhan pada masing-masing individu dealam segiproses terdapat hal umum yang sama, tetapi dalam hal-hal yang khusus belum tentu sama.
Manusia secara genetis terjadi dari satu sperma dan satu telur. Satu sperma memasuki telur dan satu individu baru mulai membentuk diri. Kehidupan awal dari individu sanagt dipengaruhi oleh kondisi ibu, sedangkan peranan ayah dalam menumbuhkan individu baru hanyalah memberikan kemungkinan yang tepat agar individu terkonsep. Apapun yang diturunkan seorang ayah kepada anaknya adalah berupa sifat-sifat yang terkandung didalam satu sperma yang terbuahkan.
Sperma mempunyai bentuk menyerupai bulatan kepala dan berekor panjang, dengan ekornya itu sperma-soerma bergerak dan berenag cepat mencari sasarannya. Dalam satu sperma yang kecil itu terkandung benda-benda yang teramat kecil sejumlah dua puluh empat yang disebut kromosom. Ketika berjuta-juta sperma berenang memasuki rahim ibu, maka hanya satu diantara yang dapat sampai kesasaran. Ketika sperma menembus dan memasuki telur, kepalanya mulai membuka dan mensenyawakan dua puluh empat kromosom yang tadinya terbungkus itu. Berat sebuah telur manusia diperkirakan sekitar seperjuta gram. Didalam telur berisikan bahan-bahan makanan yang disebut nucleus. Dalam waktu yang hampir bersamaan nucleus dalam telur pecah dan melepaskan pula dua puluh empat kromosomnya sebagai sumbangan dari pihak ibu untuk membentuk seorang anak.
Dengan demikian, individu baru mulai terbentuk dari empat puluh delapan kromosom setiap kromosom mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda-beda. Dua puluh empat kromosom dari ayah dan dua puluh empat kromosom dari ibu, masing masing berpasangan dalam indung telur. Dua puluh empat kromosom inilah penentu turunan pisik dari kehidupan pribadi manusia. Pertumbuahn berlanjut terus dengan adanya proses division dan redivision ( pembagian sel dan pembelahan kembali pada sel-sel ). Pembelahan dan perpasangan kromosom – kromosom menyerupai rangkaian mata rantai membentuk seperti halnya per yang semakin lama semakin merapat. Pada saat – saat tertentu, rapatan kromosom ini membentuk butiran-butiran yang menyerupai embun yang disebut beads.
Beads berisikan genes, dan sejauh ilmu pengetahuan, genes tersebut merupakan factor penentu hereditas. Setiap genes mempunyai fungsi tertentu dalam pertumbuhan manusia.
Setelah itu semua , maka telur mejadi masak dan masuklah saraf dari pihak ibu. Sel-sel tidak lagi tinggal bersama-sama. Tatkala jumlah sela masih terbatas, sel-sel itu mulai mengadakan specializing, yaitu beberapa menjadi sel-sel tulang, sebagian menjadi sel-sel kulit, sebagian menjadi sel-sel daging, sebagian menjadi sel-sel otak, sebagian menjadi sel-sel otot dan sebagainya. Semua sel yang telah terspesialisasi ini tumbuh terus dan membentuk berbagai bagian dalam tubuh masnusia.
Diantara semua sel tersebut adas ejumlah sel tertentu dicadangkan untuk fungsi lain. Sel-sel itu adalah sel-sel germ yang terambil dari sperma dan telur yang akan berfungsi sebagai bahan pembenihan. Apabila proses ini terjadi pada anak laki-laki, maka bahan inilah yang memproduksi sperma. Apabila proses ini terjadi pada perempuan maka bahan inilah yang memproduksi telur-telur dalam kandungan. Produksi benih tersebut akan tampak nayata ketika anak menginjak pubertas.proses produksi berlangsung terus sepanjang hidup atau hampir sepanjang hidup manusia.
Tidak semua aspek pribadi manusia diwarisi dari orang tuanya. Hal-hal yang tidak diwariskan meliputi beberapa aspek, baik materiil pertumbuhan maupun mental. Dari sifat-sifat genes yang dimiliki, individu dapat saja menjadi orang yang pemurung, periang, pendiam, lamban, ataupun cerdas. Akan tetapi keadaan-keadaan fisik dan mental seperti misalnya penyakit, kelelahan, kemiskinan, kegagalan atau kemalasan adalah tidak diwariskan, melainkan diperoleh dari pendidikan. Perelngkapan mental setiap individu sejak lahir adalah sama seperti halnya pada orang dewasa, begitu pula perlengkapan fisik.
Kesamaan meteriil herediter dapat melahirkan individu-individu yang berbeda dala penampakan fisis. Hal inipun belum tentu disebabkan oleh factor hereditas, tetapi karena perbedaan kondisi pertumbuhan dalam tubuh ibu-ibu yang melahirkannya. Dengan demikian, pertumbuhan itu dipengaruhi, baik oleh hereditas maupun lingkungan.


Hukum-hukum yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a) Pertumbuah adalah kuantitatif serta kualitatif
b) Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambugan dan teratur
c) Tempo pertumbuhan tidak sama
d) Taraf perkembangan berbagai asapek pertumbuhan adalah berbeda-beda
e) Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi di dalam dan di luar badan
f) Masing-masing individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik
g) Pertumbuahn kompleks, dan semua aspeknya saling berhubungan
Aspek Aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan
1) Anak sebagai keseluruhan
2) Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhan
3) Permasalah tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan
4) Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan
PERKEMBANGAN
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi materi, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi.
Perkembangan pribadi merupakan perubahan kualitatif dari segi fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar.
Fungsi-funsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek kejiwaan. Fungsi kepribadian yang jasmaniah mislanya :
1) fungsi motorik pada bagian-bagian tubuh
2) fungsi sensoris pada alat-alat indra
3) fungsi motorik pada sistem saraf
4) fungsi seksual pada bagian-bagian tubuh yang erotis
5) fungsi pernapasan pada alat pernafasan
6) fungsi peredaran darah pada jantung dan urat-urat nadi
7) fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan
Sedangkan fungsi-fungsi kepribadian yang bersifat kejiawaan misalnya : fungsi perhatian, pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, pikiran, fungsi perasaan, fungsi kemauan. Setiap fungsi ini, baik jasmaniah maupun yang kejiwaan, dapat mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi-fungsi tersebut tidak kuantitatif, melainkan kualitatif.
Hukum-hukum Perkembangan
Perkembangan ridak dapat dipisahkan dari pertumbuhan. Pertumbuhan sesuatu materi jasmani dapat menumbuhkan fungsi dan bahkan perubahan fungsi pada materi jasmaniah itu. Perubahan fungsi pada jasmaniah dapat mengahsilkan kematangan atas fungsi itu. Kematangan fungsi-fungsi jasmaniah sangat mempengaruhi perubahan pada fungsi-fungsi kejiwaan.
Adapaun hukum-hukum dalam perkembangan adalah sebgai berikut :
1) Perkembangan adalah kualitatif
2) Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar
3) Usia ikut mempengaruhi perkembangan
4) Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda
5) Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap spisies perkembangan individu mengikuti pola umum yang sama
6) Perkembangan dipengaruhi hereditas dan lingkungan
7) Perkembangan yang lambat dapat dipercepat
8) Perkembangan meliputi proses individuasi dan integrasi
Tahap tahap Perkembangan Pribadi Manusia
1) Tahap perkembangan fisiologis
Menurut Sigmund Freud, berpendapat bahwa pribadi manusia mengalami perkembangan dengan dinamika yang stabil sejak manusia dilahirkan sampai usia 20 tahun, perkembangan ini menentukan pembentukan pribadi seseorang.
Freud mengemukakan adanya 6 tahap perkembangan fisiologis manusia yang meliputi :
a) Tahap oral ( umur 0-1 tahun). Dalam tahp ini mulut bayi merupakan daerah utama dari aktifitas yang dinamis
b) Tahap anal ( 1-3 tahun ). Dalam tahap ini , dorongan dan aktifitas gerak individu lebih banyak terpusat pada fungsi pembuangan kotoran.
c) Tahap falish ( 3-5 tahun ). Alat alat kelamin merupakan daerah perhatian yang penting, dan pendorong aktifitas.
d) Tahap latent ( 5-12 tahun ). Dorongan-dorongan aktifitas dan pertumbuhan cenderung bertahan dan sepertinya istirahat dalam arti tidak meningkatkan pertumbuhan.
e) Tahap pubertas ( 12/13-20 tahun ). Dorongan-dorongan aktif kembali, kelenjar-kelenjar indoktrin tumbuh pesat dan berfungsi mempercepat pertumbuhan kearah kematangan.
f) Tahap genital ( setelah 20 tahun dan seterusnya ) pertumbuhan genital merupakan dorongan penting bagi tingkah laku seseorang.
2) Tahap perkembanagn psikologis
Perkembangan psikologis pribadi manusia dimulai sejak bayi hingga masa dewasa. Menurut Jean Jacques Rousseau, perkembangan fungsi dan kapasityas kejiwaan manusia berlangsuang dalam lima tahap :
a) Tahap perkembanagn masa bayi( sejak lahir-2 tahun). Dalam tahap ini perkembangan pribadi didominasai oleh perasaan.
b) Tahap perkembangan masa kanak-kanak ( 2-12 tahun) perkembanagn pribadi anak dimulai dengan makain berkembangnya fungsi –fungsi indra untuk mengadakan pengamatan.
c) Tahap perkembangan pada masa preadolesen (12-15 tahun). Pada tahap ini penalaran intelektual anak sangat dominan.
d) Perkembangan pada masa adolsen ( 15-20 tahun) dalam tahap ini, kualitas hidup manusia diwarnai oleh dorongan sekssual yang kuat.
e) Masa pematangan diri ( setelah umur 20 tahun). Dalam tahap ini, perkembanagn fungsi kehendak mulai dominan.
Tahap Perkembangan Secara Pedagogis
Tahap-tahp perkembangan pribadi manusia secara pedagogis dapat dikemukakan menurut dua sudut tinjauan, yaitu dari sudut tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan dan dari sudut tinjauan teknis khusus perlakuan pendidikan. Mengenai pentahapan perkembangan pribadi manusia dari sudut tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan, Hohn Amos Comenius (1952) menegnai perkembangan pribadi manusia yang terdiri atas 5 tahap, yaitu :
a) Tahap enam tahun pertama, tahap perkemabangan fungsi pengideraan yang memungkinkan anak mulai mampu untuk mengenal lingkungannya.
b) Tahap enam tahun kedua: tahap perkembangan fungsi ingatan dan imajinasi individu yang memungkinkan anak mulai mampu menguanakan fungsi intelektual dalam usaha mengenal dan menganalisis lingkungannya.
c) Tahap enam tahun ketiga : tahap perkembangan fungsi intelektual yang memungkinkan anak mulai mampu mengevaluasi sifat-sifat serta menemukan hubungan-hubungan antar variable didalam lingkungannya.
d) Tahap enam tahun keemapat: tahap kemampuan fungsi berdikari, self direction dan self controle
e) Tahap kematangan pribadi : tahap dimana intelek memimpin perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan pribadi dimana manusia berkemampuan mengasihi Allah dan sesama manusia.
Pada umumnya teori mengenai perkembangan berkisar kepada persoalan yang berhubungan dengan pengaruh pembawaan dan lingkungan.
1) Teori Nativisme
Menurut teori ini anak sejak lahir membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, sifat-sifat dan dasar-dasar yang dibawa sejak lahir itu dinamakan sifat-sifat pembawaan.
2) Teori Empirisme
Menurut teori ini manusia tidak memiliki pembawaan. Seluruh perkembangan hidupnya sejak lahir samapai dewasa semata-mata ditentukan oleh faktor dari luar atau faktor lingkungan hidup pendidikan.
3) Teori Naturalisme
Teori Naturalism berasal dari Rousseau, manusia pada dasarnya baik, ia jadi buruk dan jahat karena pengaruh kebudayaan. Maka dari itu Rousseu menganjurkan supaya kembali kepada alam dan menjauhkan diri dari kebudayaan. Pendidikan yang baik ialah memberi kebebasan kepada anak berkembang menurut kodrat yang baik itu. Dalam pendidikan guru tidak boleh menghukum, tetapi hukuman harus diberikan oleh alam sendiri.
4) Teori Rekapitulasi
Teori rekapitulasi mengatakan bahwa perkembangan individu merup[akan ulanagan dari perkembangan jenisnya. Berdasarkan teori rekapitulasi pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi lima fase :
a) Masa berburu atau masa penyamun. Masa ini berakir pada umur 8 tahun.
b) Masa pengembala.
c) Masa petani. Berlangsung dari umur 10 tahun sampai 12 tahun
d) Masa pedagang. Berlangsung dari umur 12 tahun samapai 18 tahun.
e) Masa industri. Masa industri timbul pada umur 14 tahun
5) Teori konvergensi
Teori konvergensi berpendapat bahwa manusia dalam perkembangan hidupnya dipengaruhi oleh bakat/ perwatakan dan lingkungan, atau oleh dasar dan ajar. Manusia lahir telah membawa benih-benih tertentu , benih-benih dimana baru biasa tumbuh berkembang karena penagruh lingkungan. Dengan demikian, perkembangan benih itu tergantungpada lingkungannya. Usaha pendidikan yang harus dilakukannya ialah menguasahakan agar benih-benih yang baik dapat berkembang sampai batas maksimum dan perkembangan benih-benih yang jelek direm dan ditekan sekuat mungkin sehingga benih yang jelek itu tidak tumbuh.

REFERENSI
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Tidak ada komentar: