Minggu, 23 Agustus 2009

Sejarah Tulungagung


Awalnya, Tulungagung hanya merupakan daerah kecil yang terletak di sekitar tempat yang saat ini merupakan pusat kota (alun-alun). Tempat tersebut dinamakan Tulungagung karena merupakan sumber air yang besar – dalam bahasa Kawi, tulung berarti mata air, dan agung berarti besar -. Daerah yang lebih luas disebut Ngrowo. Nama Ngrowo masih dipakai sampai sekitar awal abad XX, ketika terjadi perpindahan pusat ibu kota dari Kalangbret ke Tulungagung.

Sejarah

Pada tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja Kertajaya ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam Prasasti Lawadan dengan candra sengkala “Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa” yang menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.

Di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, terdapat Candi Gayatri. Candi ini adalah tempat untuk mencandikan Gayatri (Sri Rajapatni), istri keempat Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), dan merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang memerintah Kerajaan Majapahit di masa keemasannya. Nama Boyolangu itu sendiri tercantum dalam Kitab Nagarakertagama yang menyebutkan nama Bayalangu/Bhayalango (bhaya = bahaya, alang = penghalang) sebagai tempat untuk menyucikan beliau. Berikut ini adalah kutipan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

Prajnyaparamitapuri itulah nama candi makam yang dibangun
Arca Sri Padukapatni diberkati oleh Sang Pendeta Jnyanawidi
Telah lanjut usia, paham akan tantra, menghimpun ilmu agama
Laksana titisan Empu Barada, menggembirakan hati Baginda
(Pupuh LXIX, Bait 1)

Di Bayalangu akan dibangun pula candi makam Sri Rajapatni
Pendeta Jnyanawidi lagi yang ditugaskan memberkati tanahnya
Rencananya telah disetujui oleh sang menteri demung Boja
Wisesapura namanya, jika candi sudah sempurna dibangun
(Pupuh LXIX, Bait 2)

Makam rani: Kamal Padak, Segala, Simping
Sri Ranggapura serta candi Budi Kuncir
Bangunan baru Prajnyaparamitapuri
Di Bayalangu yang baru saja dibangun
(Pupuh LXXIV, Bait 1)

taken from wikipedia

Rabu, 19 Agustus 2009

Kata Bukan Cinta, Laku Bukan Cinta

Posted by kurniawan in Kata-Kata Indah on April 27th, 2009

Banyak yang berbuat, banyak yang berucap. Hanya sedikit yang berbuat dan berucap cinta.

Banyak orang tua, istri, suami, anak, dan kekasih mengungkapkan cinta hanya dengan kata-kata atau hanya dengan perbuatan. Banyak orang membanting tulang mencari nafkah demi orang-orang yang dicintainya, mereka anggap telah melakukan suatu yang disebut cinta. Tetapi ternyata mereka salah dan mereka dicampakkan. Mereka baru melakukan suatu yang disebut dengan kewajiban, bukan cinta.

Banyak yang anggap, dengan laku saja sudah cukup untuk mengungkapkan cinta. Mereka lupa kalau manusia tidak hanya punya mata, manusia punya telinga, punya mulut, punya rasa. Cinta itu sederhana, cinta hanya perlu diungkapkan sehingga semua panca indra manusia bisa merasakannya.

Jangan kira mereka tahu kalau kita mencitai mereka hanya dengan perbuatan, cinta harus dirasakan oleh semua indra. Katakan “AKU CINTA KAMU”, “AKU SAYANG KAMU”, “AKU MEMBUTUHKAN KAMU”. Ucapkan dan buat mereka tahu kalau kita mencintainya.

Laku kita memperlihatkan kalau kita mencintai.
Kata kita memperdengarkan kalau kita mencintai.
Sentuhan kita memberitahu kalau kita mencintai.

Senin, 10 Agustus 2009


#2. No action talk only is not good but no talk action only is too.
Banyak bicara tanpa berbuat adalah hal yang buruk, hal itu memang benar dan tidak ada salahnya. Orang mengatakan bahwa ngomong itu lebih mudah daripada melakukannya, seperti seorang yang ngomong panjang lebar tentang suatu target, keinginan dan harapan, tanpa tindakan semua itu hanya omong kosong. Seperti ini contohnya lagi pada musim kampanye pasti banyak bertebaran janji-janji para caleg seakan akan memang benar benar ia laksanakan anmun setelah jadi,,, dia lupa dengan janji-janjinya, it is no action talk only. Tapi beda buat orang kerjaanya memang ngomong seperti penyiar radio misalnya, dia cumin ngomong tapi tidak salah. Kalu menyangkut pekerjaan lebih baik tidak banyak bicaranya karena kebanyakan bicara , ngobrol, ngomong nanti gak kelar2 kerjanya.
Banyak bekerja tanpa bicara. Ini yang jarang di bicarakan. Kalau hanya bekerja tanpa bicara bias jadi tak ubahnya seperti robot atau mesin. Yang terbaik adalah bicara seperlunya dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Ya… sekali-kali diselingi dengan bicara… biar gak bosan. Waktu aku ikut kerja bakti di kampungku, aku sendiri agak heran karena mereka sukanya ngomong terus dari A sampai Z yang efeknya pekerjaan tidak rampung rampung, padahal kalu dikerjakan dengan sungguh-sungguh tetntu sudah selesai. Pelajaran yang dapat diambil. Seperti yang sudah kutulis tadi bekerja dengan sungguh-sungguh dan tak ada salahnya ngomong asal jangan berlebihan. Bukankah allah tidak menyukai orang yang berlebihan. Semuanya baik kalau dikerjakan secara proposinonal, makan saja kalau berlebih-lebihan tidak baik…aQj 10 aug 09

We Learn

Ten percent of what we read
Twenty percent of what we hear
Thirty percent of what we see
Fifty percent of what we see and hear
Seventy percent of what we discus with other
Eighty percent of what we do and experience
Ninety five percent of what we teach other

Kunci untuk hidup Bahagia di dunia

*sayangilah orang yang menyayangimu
*cintailah orang yang mencuntaimu
*Hargailah orang yang menghargaimu
*Do`akanlah yang baik kepada orang yang menyakitimu (R.E.D)

Rasa Sayang


Rasa Sayang adalah milik orang-orang yang berhati mulia
Rasa sayang akan tumbuh bila seseorang saling percaya
Rasa sayang adalah anugrah terindah dalam hihup kita
Maka cobalah untuk sayang kepada orang-orang yang menyayangi… (R.E.D)
Lebih dari itu sayangilah semua manusia, karena hanya hati yang lapanglah yang mampu menyayangi orang yang tidak menyayangi kita apalagi yang membenci kita. Rasa sayang bukanlah berarti selalu menurutkan keinginan orang yang disayang tapi lebih dari itu. Seorang ibu tidak membelikan Eskrim untuk anaknya yang lagi sakit bukanlah tidak sayang tapi justru itulah rasa sayang.
Kasih sayang terbesar adalah dari Allah s.w.t, Dialah yang paling penyayang diantara yang paling penyayang. Kasih sayangNya kepada hambaNya bukanlah lantaran Dia ingin disembah atau takut jika manusia tak ada yang mau menyembahnya Maha Suci Allah yang bebas dari sifat-sifat seperti itu, karena walaupun seluruh manusia dan jin taat menyembah Allah semua itu takkan menambah kemuliaanNya sedikitpun begitu juga jika semua manusia dan jin tak mau menyembahnya kemulianNya tidak akan turun sedikitpun. Cinta dan kasih sayangnya tulus dan suci, Dialah cinta yang sejati dan yang harus kita cintai diatas segalanya. aQj 10 agustus 09

Senin, 03 Agustus 2009

Pengecut, Guru dan Ilmu

Para pengecut “mati” beberapa kali sebelum kematian menjemput mereka, para pemberani tidak pernah mati kecuali memang saatnya telah tiba.

Orang yang hanya berguru pada dirinya sendiri dan enggan berguru kepada orang lain sesungguhnya memiliki guru terbodoh di dunia.

Satu laut menampung air dari ribuan gunung. Beragam Ilmu akan menghampiri orang-orang yang merendahkan hatinya.

(Semoga menginspirasi, Jamil Azzaini Inspirator SuksesMulia)